Mblegedhes Ser-Ser on Trip Part 1 : Perjalanan Ekstrim Menuju Yogyakarta


Aib bersama. When we were young and so wild~

Setelah sekian lama gue nggak liburan ke luar kota, akhirnya pada tanggal 2-3 Oktober yang lalu gue berkesempatan untuk beristirahat sejenak dari rutinitas sehari-hari dan liburan ke luar kota, yaitu Yogyakarta! 

Kali ini gue liburan rame-rame sama satu geng gue di kampus. Geng absurd yang makin deket, makin akrab dan makin sering kumpul ketika masa-masa semester akhir menuju skripsi. Kami menamai segerombolan bedebah ini 'Mblegedhes Ser-Ser', entah apa makna dan tujuan dari nama itu, asal dapet nama yang catchy dan aestethic kita bersembilan udah bahagia banget. Ini daripada gue ngetiknya kepanjangan Mblegedhes Ser-Ser, gue persingkat aja ya jadi MSS setiap kali gue menyebut mereka di sini. Heu. 


MSS itu terdiri dari Azkar, bedebah yang paling bedebah di MSS, yang juga ngasih nama buat geng absurd ini, kemudian ada gue, bedebah kalem tapi sekali ngomong kayak Boncabe level 100++, Tiya sebagai bedebah yang teraniaya, Eres si bedebah bad girl saingannya Awkarin, Evi bedebah yang ter-bully, Tito bedebah yang paling hobi hedonisme di antara kita semua, Octav bedebah yang mirip kokoh-kokoh Glodok, Mas Rio bedebah yang paling dewasa (read: paling udzur) dari semua anggota MSS, lalu ada Rio Ardie bedebah yang diam-diam menghanyutkan mirip kayak gangster Ibukota. 

Liburan inipun tercetus karena hampir semua bedebah MSS ini sudah melewati masa sidang skripsi dan mulai sibuk dengan dunianya masing-masing sehingga yang dulunya sering banget kumpul dan nongkrong nggak jelas, sekarang intensitasnya jadi jarang banget, bahkan sudah mulai susah menentukan hari, tanggal, dan jam yang sama agar semua 9 mahluk bedebah ini bisa kumpul bareng jadi satu. Akhirnya, daripada nggak ada kesempatan lagi buat bisa kumpul, kita pun mulai merencanakan liburan bareng deh, biarpun cuma bisa sekali setahun, asal bisa membuat memori bersama itu udah cukup. 

Namanya juga MSS, bukan MSS kalo hasil diskusi liburan kita ini nggak absurd. Yang awal tujuannya mau ke Malang di bulan September jadi gagal karena ada 2 bedebah MSS yang belum sidang skripsi, lalu tujuan kita berubah jadi ke Jepara, lagaknya pengin get lost di Pulau Panjang, Jepara, tapi mendirikan tenda bedebah-bedebah cowok MSS ini nggak ada yang bisa dan manja-manja. Hih. Akhirnya tujuan fix-nya pun berubah jadi kota Yogyakarta, padahal dari awal ngomongnya pada bosen kalo mainnya ke Jogja terus. Ah, dasar Mblegedhes semua kalian ini! 

Setelah melalui rapat yang melelahkan dan menyebalkan karena yang mikir cuma itu-itu doang ditambah Evi yang cukup menghambat perjalanan karena dia baru bisa berangkat siang (rencananya pagi biar mainnya puas), ditetapkan tanggal keberangkatan tanggal 2-3 Oktober 2016 deh. Kita memilih tanggal tersebut karena 3 Oktober itu hari Senin, jadi harapan kita kalau main hari Senin, tempat-tempat wisata yang akan kita kunjungi di Jogja nggak bakal serame pas weekend. Semua sepakat dan yang bekerja udah pada dapet izin semua, penginapan pun dapet gratisan karena ada rumah keluarganya Evi yang nganggur di Jogja dan bisa kita pake untuk menginap satu malam, akhirnya kita semua siap untuk berangkat ke Jogja deh. Walaupun ada 2 bedebah yang nggak ikut yaitu Tito dan Rio Ardie lalu kita harus mengajak Rian, teman kita yang lain, yang bisa diajak agar jumlah kendaraan tidak ganjil, biar semua ada boncengannya, kita semua siap untuk liburan bareng! Uhuy! 

Minggu, 2 Oktober 2016, Siang. 
Hari keberangkatan tiba! Teman-teman seperti Tiya, Mas Rio, Octav, Evi, dan Rian berkumpul jadi satu dulu di rumahnya Azkar, mereka janjian  sebelum pukul 12:00 udah harus kumpul semua. Sedangkan gue kumpul di rumahnya Eres pukul 10:30, karena rumah dia di Ungaran, searah jalan menuju ke Jogja, dan tentunya rumahnya Eres lebih deket dari rumah gue dibandingkan rumahnya Azkar. Sekitar pukul 13:00 siang para bedebah MSS sudah berkumpul semua di Ungaran. Namun perjalanan kita harus berhenti dulu karena ternyata, eh, ternyata, king of Hedon, Yang Mulia Tito ternyata mau ikut kita main ke Jogja. Mana ngabarinnya pada saat anak-anak kumpul di rumahnya Azkar, yang dikabarin cuma Octav bukannya di grup MSS lagi. Sungguh Yang Mulia beneranlah Tito ini. Jadinya liburan kali ini yang ikut tetep ganjil yaitu 9 orang, dan Yang Mulia Tito mengendarai motor sendiri. Biarin. Buodo amat. Siapa suruh join-nya mendadak. 

Perjalanan yang sudah terhitung kesiangan jadi makin kesiangan gara-gara harus menunggu Tito yang waktu ditelpon pada saat kita kumpul jawabannya,

"Oke, aku OTW" 

OTW-nya Tito itu sama dengan 'Oke Tunggu Wae'. Jawaban yang cukup mencurigakan bahwa dia sebenarnya udah siap jalan atau masih mau mandi dulu. Hmm. Akhirnya ya seperti yang bisa ditebak, pukul 13:30, Tito baru sampai di Ungaran tempat kita berdelapan berkumpul. Mana dateng sambil ketawa-ketawa tanpa dosa lagi. Ya maklum, Yang Mulia sih, ya. 


Waiting Tito be like.....


Setelah Tito datang, kita bersembilanpun kumpul melingkar untuk berdoa memohon perlindungan dan keselamatan dulu pada Sang Pencipta. Setelah berdoa, langsung kita cus berangkat! Adventure will begin! Asyik-asyik! Gue sendiri juga excited banget akhirnya bisa main dan liburan bareng sama bedebah-bedebah kesayangan ini. Lima kendaraan dengan boncengannya masing-masing pun berangkat beriringan macam touring motor gede yang menuh-menuhin jalan. Gue membonceng Eres, Evi membonceng Azkar, Tiya membonceng Mas Rio, Octav membonceng Rian, sedangkan Tito diboncengi angin dan harapan-harapan semu #apeu. 30 menit perjalanan kita masih aman-aman aja nih ya, nggak ada halang rintang yang mengganggu, hingga pada akhirnya ketika kita bersembilan baru sampai di perbatasan Ungaran-Ambarawa, hujan deras turun, men! Ah, kzl! Kita bersembilan pun langsung menepi untuk berteduh dan menunggu berharap hujan datang hanya sebentar saja.  

Tapi harapan tinggal harapan, hujan semakin deras dan kayaknya bakal lama juga redanya. Mau menerjang hujan pake jas hujan, ada 3 bedebah yang nggak bawa jas hujan, Tito, Octav, dan Rian. Tiga anak ini emang bandel, udah tahu kita liburannya pas musim hujan, kok ya nggak jaga-jaga bawa jas hujan. Jadi terpaksa dan mau nggak mau kita harus menunggu hujan reda untuk melanjutkan perjalanan kita yang seperempat  jalan aja belom ada. Hujan yang ditunggu-tunggu pun nggak reda, Eres dan Tiya pun sempat berinisiatif untuk membelikan 3 bedebah itu jas hujan yang sekali pakai, namun sayangnya di daerah tempat kita berteduh nggak ada yang jual, yaudah tetep harus menunggu hujan reda deh, sedangkan gue, Mas Rio, Eres, dan Tiya sudah bersiap-siap menggunakan jas hujan terlebih dahulu. Nggak lama, akhirnya hujan pun menurun intensitasnya dari deras ke gerimis. Azkar langsung mengajak kita semua untuk menerjang hujan bersama, daripada stuck dan nggak berangkat-berangkat, sampe Jogja bisa-bisa malem banget dong. Namun baru 10 menit perjalanan hujan turun dengan derasnya lagi dooooonggg! Mana anak-anak pada ngebut lagi, Eres yang mengendarai motor dalam kondisi hujan deras banget jadi bingung melihat anak-anak yang mulai menyebar ke sana ke mari kayak abis dikejar Satpol PP. Ada yang makin ngebut, ada yang muter balik, dan tinggal gue dan Eres sendirian di depan. Akhirnya yaudah kita memutuskan untuk melanjutkan  perjalanan sendiri dan memilih untuk bertemu di Jogja aja. Anak-anak udah mencar dengan pilihan jalan hidupnya nya masing-masing. Semua berjuang sendiri-sendiri dengan boncengannya, semoga semua selamat sampai Jogja, gitu aja pikir gue dan Eres waktu itu. 

Asli, ini perjalanan liburan terekstrim yang pernah gue alami. Karena sepanjang perjalanan hujan deras banget nggak reda-reda. Kita nggak dikasih kesempatan buat ngerasain yang namanya panas dan sinar matahari selama perjalanan kurang lebih 3 jam itu. Ditambah, sempat menghadapi macet yang super panjang ketika gue dan Eres sampai di daerah Pringsurat, dan macet itu disebabkan oleh evakuasi kecelakaan truk yang mengguling parah ke arah jurang. Gue dan Eres yang udah basah kuyup jas hujannya harus bersabar banget menghadapi macet ini, mana hujan masih deras banget dan rasanya kayak nampar wajah kita sampe bengep plus kedinginan nggak karuan. Sisanya, Puji Tuhan perjalanan gue dan Eres lancar sampai di Jogja dengan tepat waktu, alias 3 jam pas. Karena kita berdua sampai Jogja pukul 4 sore lebih dikit. Puji Tuhannya lagi, hujan di Jogja juga sudah reda jadi gue dan Eres tinggal menunggu anak-anak yang lainnya yang ternyata masih pada kejebak nostalgia hujan di beberapa lokasi yang berbeda-beda. Mereka semua yang mencar-mencar saling berkabar di grup dan saling share location masing-masing. Ada yang masih sampai di Muntilan, ada yang masih berteduh di Magelang, ada yang masih makan bakso di Pringsurat, dan sedihnya Rian dan Octav kedapatan musibah yaitu motornya mogok karena menerjang hujan selama perjalanan. 

Sekitar pukul 18:00, akhirnya gue dan Eres bisa bertemu dan berkumpul bersama Tito, Mas Rio, dan Tiya di Malioboro. Sedangkan Azkar dan Evi mencari alamat rumah keluargnya Evi terlebih dahulu, kalau Octav dan Rian masih bergelut di bengkel menunggu motornya kembali siuman lagi. Setelah Azkar dan Evi menemukan rumah tempat kita menginap, gue, Eres, Tito, Mas Rio, dan Tiya pun langsung bergegas menuju lokasi yang diberikan Azkar dan Evi. Bermodalkan GPS Waze yang bikin kita muter-muter di jalan-jalan kecil, akhirnya kita berlima sampai di titik temu lokasi yang Azkar dan Evi berikan. Puji Tuhan, kita bertujuh sudah kumpul semua di rumah keluarganya Evi pukul 18:30. Segera deh yang baru sampai rumah langsung bersih-bersih, ganti baju, menjemur barang-barang yang basah dan istirahat sembari menunggu Octav dan Rian sampai di Jogja. Akhirnya 2 bedebah yang ditunggu-tunggu pun datang pukul 20:00, setelah dijemput di titik temu dan langsung menuju rumah, Octav dan Rian juga langsung bersih-bersih, ganti baju, dan menjemur semua barangnya yang basah kuyup. Setelah semuanya merasa hangat dan istirahat sejenak, kita semua mengucap syukur karena kita semua bersembilan akhirnya berkumpul lagi menjadi satu dengan aman, sehat walafiat, dan tidak terkurang satu apapun. Tentunya tidak lupa untuk wefie dong, menunjukkan kalo kita bahagia akhirnya ngumpul semua setelah apa yang kita lewati beberapa jam sebelumnya! Hihihi. 

MBLEGEDHES SER-SER SIAP MENGGUNCANG JOGJA!


Lalu, bagaiamana kelanjutan cerita liburan kita di Jogja? Apakah hujan akan terus menemani kita? Apakah ini akan menjadi liburan kita yang terburuk? Emang kita mau pergi mengunjungi tempat wisata apa aja sih? Apakah semua rencana kita berhasil dan berakhir bahagia di liburan ini? Kayaknya sih enggak seru sih ya liburannya, tapi belom baca cerita kelanjutannya kaaaannn? Makanya.......





Pictures by: My Documents.

Komentar

  1. Wey kak Bulan ke jogja. Seharusnya mampir rumahku hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak sempet Kak Rini, udah panik gara-gara hujan sama mau ngejar waktu buat main. Next time yak. Hihi. :D

      Hapus
  2. emang seru banget ya kalau udah jalan-jalan bareng teman~ :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru banget, Kak! Lebih seru lagi part 2-nya, baca yaaa. Hehehe. :p

      Hapus
  3. seru kalau denagn banyak teman ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, seru banget, Kak. Jangan lupa dibaca part 2-nya, Kak. Hihi. :D

      Hapus

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata-kata yang baik, maka gue juga akan menanggapinya dengan baik. Terima kasih sudah membaca postingan gue dan blogwalking di sini. Terima kasih juga sudah berkomentar. Have a great day, guys! Godblessya!

Postingan Populer