Tersenyumlah Kamu

Sebelum menulis postingan ini, gue udah tulis postingan tentang pengalaman absurd gue yang konyol. Boleh lho sehabis baca postingan ini mampir ke postingan gue yang sebelumnya. Hehe. Postingan yang tadi sih konyol ya, tapi kali ini gue mau nulis agak serius di postingan ini. Gue pengen nulis......puisi karya gue. Iya, puisi. Lebih tepatnya puisi curhatan hati gue sih, dan ini puisi kedua karya gue yang gue share di blog gue. Puisi yang pertama ini nih >> Kehilangan. Nah, sekarang mari simak puisi kedua gue. Muntah dan gumoh bukan tanggung jawab gue setelah membaca puisi gue ini ya. Yuk simak!


Tersenyumlah Kamu

Apa kabar, kamu?
Jiwa yang kesepian 
 Hati yang hampa 
Mata yang terus meneteskan air
Setelah mereka pergi menjauh dari kehidupanmu 

Apa kabar, kamu? 
Yang berkawan dengan sunyi senyap dan kesendirian
Yang berteman pada dirimu sendiri 
Yang bersahabat dengan duka dan lara hati

Apa kabar, kamu? 
Aku harap kamu baik-baik saja 
Aku harap waktu akan menjahit segala luka yang ada di hatimu 
Aku harap pengalaman akan mengajarkan kamu sesuatu

Tersenyumlah kamu
Semua ini hanya sementara
Tidak ada yang abadi 
Termasuk kesedihan hatimu itu 

Tersenyumlah kamu 
Kamu lebih kuat dari apa yang kamu pikirkan 

Tersenyumlah kamu
Masih ada Tuhan yang mendengarkan jeritan hatimu sekalipun kamu hanya terdiam 
Masih ada Tuhan yang mengetahui sedalamnya lubuk hatimu itu 

Tersenyumlah kamu
Badai tak akan selamanya badai 
Pasti ada hari cerah menanti 

Tersenyumlah kamu 
Semuanya kan baik-baik saja

Ya...
Tersenyumlah kamu...

Iya, ini puisi emang curahan hati banget tentang apa yang gue alami akhir-akhir ini. Terkadang, gue emang lebih suka curhat lewat tulisan daripada curhat ke temen atau sahabat. Dengan tulisan, gue bisa mengekspresikan semua apa yang gue alami, dan kali ini gue curahkan lewat puisi. Awalnya gue nulis puisi ini tuh pengen ngungkapin semua kesedihan yang gue rasain, eh ending dari puisi ini malah kata-kata yang menguatkan diri gue sendiri. Enggak tahu deh, hati sama pikiran mungkin lagi nggak sinkron waktu nulis puisi ini. Yang gue pikirin ini tapi yang tertulis malah itu. Mungkin Tuhan sengaja bikin otak gue kepleset kali ya, biar gue kuat menghadapi semua badai yang ada di hidup gue. :')

Yaaah, itulah puisi karya gue. Gimana puisi gue menurut kalian wahai para pembaca khilaf? masih pada sehat kan setelah baca puisi gue ini? enggak ada yang mengalami gejala pusing, mual, muntah, kan?. Hehehe. Semoga nggak ada dan semoga pada suka sama puisi karya gue ini. Kalo enggak suka, ya enggak apa-apa. Adek nggak maksa kakak buat suka kok, kak. *kedip-kedip mata*

Okay, gue cukupkan postingan gue kali ini. Comment box terbuka luas bagi kalian yang pengen mengomentari puisi karya gue ini. :D


Thankyou for reading guys! and Godblessya all!



Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata-kata yang baik, maka gue juga akan menanggapinya dengan baik. Terima kasih sudah membaca postingan gue dan blogwalking di sini. Terima kasih juga sudah berkomentar. Have a great day, guys! Godblessya!

Postingan Populer