People Around Us : Bapak Pengamen Jalanan





Pernahkah kalian bertemu dengan sosok asing yang tiba-tiba bisa membuat hati kalian tergugah. Pernahkah kalian secara tiba-tiba mengagumi seseorang yang belum kalian kenal sebelumnya? Bahkan kalian kagum padanya saat pertama kalian bertemu dengannya. Pernahkah kalian dibuat bersyukur dengan adanya orang asing yang ada di depan mata kalian saat itu? Pernah?

Dan gue, ya pernah mengalami itu semua dan itu baru aja terjadi hari Jumat, 22 November 2014 yang lalu. Nah sosok itulah yang bakal gue share di postingan gue kali ini. Enggak tahu kenapa gue pengen banget cerita tentang pengalaman gue bertemu dengan sosok ini di blog gue. Semoga bermanfaatlah bagi kalian yang khilaf membacanya. Hahaha. :p

Jadi ceritanya, Jumat, 22 November 2014 yang lalu gue jalan liputan sama 3 temen-temen crew investigasi gue. Berhubung kita berangkat dari kantor udah siang jadi kita memutuskan buat makan siang dan mau sholat Jumat dulu sebelom liputan. Pilihan kita siang itu bakal makan di daerah Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat yang di sekitarnya memang banyak warung makan. Biar efisien gitu, abis makan langsung bisa pada siap-siap sholat Jumat, sedangkan gue bakal nunggu di dalem mobil selama mereka menunaikan ibadah sholat Jumat mereka. 

Makan sianglah kami di Rumah Makan Padang Bu Ida. Makan siang sambil ngobrol-ngobrol dan nyantai, setelah makan kami pun nunggu adzan sholat Jumat di dalem mobil. Ngadem karena di tempat makannya udah mulai rame dan panas. Ngobrol-ngobrol lagi di dalem mobil dan sempet jajan cilok buat temen nunggu adzan sholat Jumat. Nah, saat di dalem mobil itulah gue melihat sosok yang tiba-tiba menggugah hati gue dan membuat gue tertarik untuk terus melihatnya. Sesosok pria dengan postur badan kecil dan duduk di atas kursi roda berhenti di depan Rumah Makan Padnag Bu Ida ini. Gue perhatikan terus beliau, gue penasaran beliau mau ngapain di depan rumah makan kan. Dan gue perhatikan juga tubuhnya, ah ternyata kakinya (maaf) cacat dan nggak bisa digunakan untuk berjalan. Gue jadi mengerti, itu sebabnya beliau menggunakan kursi roda untuk berjalan, ternyata beliau memiliki kaki yang nggak sempurna. Gue terus diem memperhatikan beliau, ternyata beliau sedang bersiap-siap untuk mengamen di depan rumah makan tersebut. Di saat beliau sedang siap-siap itu, gue bisa melihat beliau masih bisa tersenyum dengan orang-orang sekitar yang menyapa beliau. Padahal cuaca saat itu juga terbilang panas, tapi beliau ini masih bisa tersenyum lepas. Senyum paling tulus yang pernah gue lihat selama ini. Dan entah kenapa, gue ikut tersenyum ketika melihat senyumannya beliau ini. Lalu secara reflek, gue ambil foto menggunakan HP gue, dan senyum gue semakin lebar mengembang. Foto di atas itulah sosoknya yang bisa membuat gue tiba-tiba kagum melihatnya. :))

Gue masih memperhatikan gerak-gerik beliau. Gue melihat beliau mengambil payung lalu diikatkan di kursi rodanya untuk peneduh dia, lalu beliau menyiapkan ember kecil sebagai wadah uang yang diberikan oleh orang-orang yang makan di rumah makan itu, dan akhirnya beliau menyiapkan gitar. Senjatanya untuk beraksi pada siang hari itu. Senjatanya untuk mencari nafkah dan sesuap nasi. Sampai pada akhirnya beliau sadar dengan adanya gue yang terus memperhatikan beliau dari dalem mobil, dia melihat gue dan melayangkan senyuman untuk gue, gue pun membalas senyuman itu sambil menganggukkan kepala gue. Setelah beliau senyum ke gue, mulailah beliau bernyanyi, menghibur orang-orang yang sedang makan siang di Rumah Makan Padang Ibu Ida tersebut. 

Karena di dalem mobil, gue sempet nggak bisa denger suara bapak pengamen ini. Maka dari itu, gue buka sedikit jendela mobil gue, gue pengen tahu gimana suaranya dari bapak ini. Dan ternyata bagus. guys!. Suaranya enak didenger dan merdu. Gue buka lagi jendela mobil gue sedikit lebih lebar. Sampe pada akhirnya camera person gue menyadari apa yang gue lakukan di sebelahnya. Dan dia ikutan tersenyum juga melihat sosok bapak pengamen ini. Reporter gue yang daritadi asik main COC pun jadi ikutan tertarik dengan apa yang gue lakukan di mobil itu. Semuanya ngeliatin bapak pengamen ini dan ikutan tersenyum karenanya. Dan nggak nyangka juga, ternyata camera person gue ini kenal sama bapak pengamen ini. Hahaha. 

"Ah, bapak ini ikutan gue tawuran dulu pas gue masih SMA"  camera person gue mulai cerita
"Lah, Bang Adi kenal sama bapak itu?"
"Iya kenal. Dia gitu-gitu ikut tawuran tuh. Hahaha"
"Serius bang? Ikut tawuran dia?"
"Iyee, serius. Dia jiwa setia kawannya emang gede, Bul" 

Gue manggut-manggut dan camera person gue keluar buat menghampiri bapak pengamen ini. Mereka berdua ngobrol selayaknya temen lama yang udah lama kenal. 

Tuh campers gue so sweet kan sama bapak pengamennya. :p


Adzan sholat Jumat pun berkumandang dan temen-temen crew pun mulai bergegas ke masjid. Tinggal gue sendiri yang menunggu mereka beribadah di dalem mobil. Dengan posisi jendela masih sedikit terbuka, gue menikmati suara bapak pengamen ini sambil membaca novel yang sengaja gue bawa dari rumah. Dan senengnya gue sama bapak pengamen ini, pilihan lagunya pun bagus-bagus. Beliau membawakan lagu-lagu dari Ebiet G. Ade dan Iwan Fals. Pengamen berkelas nih pikir gue. Pilihan lagunya enak-enak dan bukan lagu galau murahan zaman sekarang. Gue pun berhasil dibuat ikutan bernyanyi saat bapak pengamen ini bernyanyi. 

Sesekali gue memperhatikan beliau yang sedang mengamen lagi, dan lagi-lagi bapak pengamen itu sadar kalo gue perhatikan dan melihat ke arah gue dan tersenyum ke gue lagi dan melanjutkan nyanyiannya. Saking gue menikmati suaranya, nggak kerasa sholat Jumat udah selesai. Temen-temen crew pun udah pada balik ke mobil dan udah siap untuk melanjutkan liputan hari itu. Saat mobil meninggalkan rumah makan tersebut, gue masih terus memperhatikan bapak pengamen itu sambil tersenyum. Entahlah, tiba-tiba hati gue ini diselubungi oleh rasa syukur yang sangat-sangat besar setelah melihat sosok bapak pengamen ini. :))

Pertemuan ini singkat, tapi amat sangat berkesan buat gue. Dari pertemuan singkat ini, bisa membuat gue tiba-tiba bisa bersyukur dengan kehidupan gue yang bisa dibilang lebih baik daripada bapak pengamen ini. Pertemuan singkat ini entah mengapa, membuat hati gue lega, lapang, dan merasa bahagia yang nggak terkira. Pertemuan singkat ini, membuat gue sadar, masih ada orang yang nggak gampang putus asa dengan keterbatasannya, masih ada orang yang hidup dengan semangat dan punya cara yang baik untuk menjalani hidup yang lebih berat daripada orang lain. Pertemuan singkat ini, membuat gue lebih semangat untuk menjalani hidup gue, membuat gue tidak mudah untuk mengeluh. Pertemuan singkat ini, mengajarkan gue untuk selalu bisa tersenyum di segala kondisi apapun. Sekalipun kondisi itu buruk atau pun nggak baik. Pertemuan singkat ini, bener-bener membuat pikiran gue lebih terbuka lagi, yang paling penting adalah, pertemuan ini membuat gue bersyukur karena udah menjadi gue yang sekarang ini. Yang mungkin bisa dikatakan hidup gue lebih beruntung dibandingkan dengan bapak pengamen tersebut. Entahlah apa maksud Tuhan dengan mempertemukan gue dengan bapak pengamen ini, yang pasti gue enggak percaya dengan adanya kebetulan. Semua yang terjadi di dunia ini pasti udah diatur sama Tuhan dan dibalik itu semua pasti ada alasan atau pembelajaran yang tersembunyi, yang Tuhan selipkan untuk kita. Gue amat sangat bersyukur dengan pertemuan gue sama bapak pengamen ini, setidaknya membuat gue menjadi manusia yang lebih rendah hati lagi dan nggak sombong.

Manusia di sekeliling kita memang beragam dan mempunyai ceritanya sendiri-sendiri. Dan bapak pengamen ini memberikan sesuatu yang baru untuk gue ini. Pembelajaran dan hal positif lainnya. Manusia di sekeliling kita ini memang unik. Manusia di sekeliling kita ada untuk mengajarkan kita sesuatu.

Yeah, that's the people around us....
























Pictures by : My Documents.



Komentar

  1. Kemampuan terhebat manusia memang selalu keluar ketika sedang dalam keterbatasan....

    BalasHapus
  2. Bagus kak ceritanya, kagum sama sosok pengamen jalanan :)

    -www.fkrimaulana.blogspot.com-

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Iyaa, begitulah yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri. :) :')

      Hapus
  4. dan aku lebih respect ama org2 bgini yg msh mw usaha, drpd yg minta2 :)

    BalasHapus
  5. iya gue sering banget ngerasain dan bertemu orang orang semacem ini :))

    BalasHapus

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan kata-kata yang baik, maka gue juga akan menanggapinya dengan baik. Terima kasih sudah membaca postingan gue dan blogwalking di sini. Terima kasih juga sudah berkomentar. Have a great day, guys! Godblessya!

Postingan Populer