Nobody Said it Was Easy

Cr - Quote Master


Oh, hai....

Saya kira, saya tidak akan kembali ke blog ini untuk menceritakan kesedihan saya lagi, kesedihan lama yang sedang saya perjuangkan penyembuhannya. 

Ternyata saya salah, setelah beberapa bulan mencoba menenangkan diri dan menjauh dari sang pembuat luka, saya tetap kembali ke sini untuk menceritakan lagi hal yang sama. 

Setelah beberapa bulan membiasakan diri tanpa kehadiranmu dan melewati segala hal yang menyiksa karena kenangan tak kunjung hilang setiap hari, saya kembali kacau. 

Ketika kamu datang lagi, dengan segala penyesalan dan kata maafmu.

Saya yang berusaha meredam dan melupakan semuanya, kembali tergugah karena apa yang sudah saya coba untuk kubur dalam-dalam kembali lagi di ingatan dan pikiran dalam sekejap.




Kehadiranmu kembali mengingat kenangan pahit dan rasa sakit yang mati-matian saya hilangkan dengan usaha saya sendiri tanpa bantuan siapa-siapa, pun kamu. 

Kehadiranmu kembali menyesakkan dada dan membuat saya kembali menangis karena saya ternyata merindukanmu.

Kenapa kamu datang lagi di saat saya sudah mulai tenang tanpa kamu di sini?

Kenapa kamu baru menyesal dan meminta maaf sekarang ini ketika saya perlahan mulai bisa  menghapusmu dari kehidupan saya?

Ke mana saja kamu selama saya bergumul sendiri melewati dan menghadapi segala luka yang kamu tinggalkan begitu saja?

Apa sebenarnya yang kamu mau dari saya?

Kenapa?

Kamu tahu apa yang saya paling benci dari masalah kita kemarin?

Saya benci ketika niat pertemanan saya disalah artikan dan membuat hubungan kita malah rusak.

Saya benci ketika kamu tahu kondisi saya kemarin seperti apa, tapi kamu malah makin membuat saya hancur.

Saya benci ketika kamu menyentuh hati, tapi akhirnya kamu malah memilih pergi tanpa melihat bagaimana perasaan saya ke kamu.

Saya benci ketika saya telanjur jatuh hati padamu, tapi saya tidak bisa memilikimu sepenuhnya, saya harus berbagi hati dengan orang lain tapi nyatanya saya tetap kalah.

Saya benci ketika saya dibuat sayang, tapi di saat yang bersamaan juga, saya harus tersiksa dan melewati semua rasa sakit sendirian karena harapan saya untuk bersamamu tidak terwujud.

Saya benci ketika harus membencimu.

Saya benci pertemanan ini rusak.

Saya benci kamu.

Kamu tahu?

Tanpa kamu perlu berbuat kesalahan seperti kemarin, saya bisa menjamin akan selalu ada untukmu di saat kamu membutuhkan.

Saya akan selalu siap menjadi pendengar yang baik untukmu.

Saya akan selalu menyediakan waktu saya untukmu, untuk kita berbagi cerita, bertukar pikiran atau bahkan menikmati alunan musik di sebuah konser bersama.

Tanpa perlu ada kesalahan kemarin, saya menjamin bahwa saya menyayangimu dengan cara saya sendiri, rasa sayang yang tentunya bukan lebih dari teman.

Kamu tahu?

Kalau saja kamu tidak membuat kekacauan itu, saya akan menjadi teman yang turut senang dan bangga jika hubunganmu dengan wanitamu sekarang langgeng apalagi sampai ke tahap yang lebih serius.

Bukan muncul perasaan cemburu, marah, kesal, sedih, dan terluka.

Seandainya saja kamu tidak melakukan kebodohan itu, seandainya saja kamu mau mendengarkan kata 'jangan'ku saat itu, hubungan kita tidak akan serumit ini.

Pernahkah kamu merasakan, menyayangi tapi juga membenci satu orang di waktu yang bersamaan?

Itu perasaaan saya ke kamu saat ini. Sayang tapi benci. Benci tapi sayang.

Kenapa kamu membuat saya sayang di saat kamu tahu kita tidak bisa bersama?

Kenapa kamu menyentuh hati dan hidup saya ketika kamu tidak berniat menjaga untuk selamanya?

Kenapa kamu tidak bisa memahami saya, ketika saya menaruh seluruh kepercayaan ini kepadamu?

Katamu kamu menyesal, katamu kamu ingin meminta kesempatan lagi. Katamu kamu siap untuk membantu segala kebutuhan saya.

Kamu tahu apa yang saya butuhkan dan yang saya mau?

Saya butuh kamu.

Saya mau kamu di sisi saya selamanya, saya mau kamu jadi milik saya.

Well all I really wanna do is love you
A kind much closer than friends use
But I still can't say it after all we've been through
And all I really want from you is to feel me
As the feeling inside keeps building
And I will find a way to you if it kills me
If it kills me
Jason Mraz - If It Kills Me

Tapi saya sadar diri, saya yakin kamu tidak akan bisa memenuhi itu semua. 

Saya sadar diri, saya tidak punya kapasitas apa-apa untuk meminta hal itu kepadamu. 

Saya tahu, permintaan ini tidak mudah buatmu dan saya tahu kamu tidak akan pernah bisa melakukannya. 

Jadi, bagaimana menurutmu?

Adilkah semua ini? 

Setelah semua yang telah kamu perbuat, tetap pada akhirnya saya yang akan menerima semua luka dan mengalah dengan keadaan ini. 

Adilkah?

Di saat kamu kemarin mendapatkan apa yang kamu mau, sementara saya tidak bisa mendapatkan yang saya mau. 

Oh wow, tidak. Saya mendapatkan beberapa hal dari kamu. 

Yap, saya mendapatkan rasa sakit, kecewa, luka, dan rasa sayang yang bertepuk sebelah tangan. 

Kembali saya tanya...

Adilkah semua ini?

Lalu kamu datang lagi meminta maaf dan kesempatan. 

Menurutmu saya harus bagaimana setelah semua hal menyakitkan yang kamu berikan ke saya?

Sebut saya emosional saat ini, tapi ya, saya kembali marah setelah saya berjuang seorang diri untuk melewati segala hal yang tidak pernah saya minta sebelumnya. 

Ya, dari awal saya tidak pernah meminta hubungan kita bisa lebih dari teman. 

Saya tidak pernah meminta kamu untuk membuat saya menyayangi kamu. 

Saya tidak pernah meminta itu semua, dari awal saya memang hanya ingin berteman denganmu. 

Sampai pada akhirnya kamu membuat perasaan saya menjadi lebih dari itu semua. 

Saya campur aduk dan tak tahu apa yang harus dilakukan. 

Saya bisa saja memaafkanmu, tapi saya juga takut dikecewakan dan kesalahan itu terulang lagi jika saya memberimu kesempatan lagi. 

Tapi saya juga sedih, kehilanganmu sebagai teman dengan banyak kenangan baik dengan saya. 

Mungkin, sampai saya baru melihatmu meminta maaf dan kesempatan itu di depan saya persis bukan hanya melalui pesan singkat saja, saya bisa melihat kesungguhan itu. 

Saya memang kuno dan lebih menghargai orang yang berusaha dan memperjuangkan sesuatu yang dia mau. 

I appreciate efforts more than excuses. I appreciate acts more than words.

Buktikan kepada saya bahwa kamu memang pantas untuk dimaafkan dan saya beri kesempatan lagi.

Cause, nobody said it was easy (being me), mas.

Why can't we be friends, when we are lovers?
'Cause it always ends with us hating each other
Instead of calling me out you should be pulling me in
I've just got one more thing to say
The 1975 - Sincerity is Scary

Surakarta, 11 Maret 2019
NBRP.


Komentar

Postingan Populer