#SocmedStory How I Met My Iron Man
Setiap orang mungkin mempunyai idolanya masing-masing. Entah itu seorang aktris, aktor, penyanyi, atlet, penulis, dan sebagainya. Begitu pula dengan diri gue sendiri yang juga memiliki seorang idola yang bener-bener gue kagumi sosoknya. Walaupun sebenernya gue bukan tipe orang yang mudah mengidolakan seseorang, tapi dia, orang yang gue idolakan ini berbeda menurut gue. Beda banget. :))
Denny Sumargo, dialah idola kesayangan gue, idola sepanjang masa gue. Sebenernya gue udah pernah cerita tentang dia di postingan ini >> 14 Mei 2012, lumayan detil sih di situ, tapi berhubung ada ajang #SocmedStory, gue jadi pengen menceritakan kembali tentang idola gue yang satu ini di #SocmedStory, anggep aja ini repost dari postingan 14 Mei 2012 . Yaaa, karena melalui media sosial jugalah gue sama Denny Sumargo saling komunikasi dan bahkan bisa bertemu langsung dengan dirinya.
Denny Sumargo, dialah idola kesayangan gue, idola sepanjang masa gue. Sebenernya gue udah pernah cerita tentang dia di postingan ini >> 14 Mei 2012, lumayan detil sih di situ, tapi berhubung ada ajang #SocmedStory, gue jadi pengen menceritakan kembali tentang idola gue yang satu ini di #SocmedStory, anggep aja ini repost dari postingan 14 Mei 2012 . Yaaa, karena melalui media sosial jugalah gue sama Denny Sumargo saling komunikasi dan bahkan bisa bertemu langsung dengan dirinya.
Pertama kali gue ngefans sama Denny Sumargo adalah saat gue nonton pertandingan IBL (Indonesian Basketball League) yang sekarang udah berubah nama jadi NBL Indonesia (National Basketball League) yang saat itu masih ditayangkan di salah satu tivi swasta. Kalo nggak salah itu sekitar tahun 2008 atau 2009, yang pasti waktu itu gue masih SMP, masih unyu-unyu dan belum mengenal kejamnya dunia. Gue inget itu pertama kalinya gue nonton pertandingan basket di tivi, jelas dong gue yang dulu juga anak basket nggak bakal mindahin channel-nya, tapi malah kegirangan, seneng, lalu duduk anteng dan sekali-sekali meracau kalo pertandingannya lagi seru dan panas. Dan tim pertama yang gue saat itu tonton adalah tim Garuda Bandung, tapi gue lupa siapa tim lawannya, yang jelas waktu itu gue langsung terpesona sama permainan dari tim Garuda Bandung ini. Semakin terpesona dengan pemain Garuda Bandung yang bernomor punggung 22 dan tercetak nama Sumargo di punggung jersey-nya. Cowok sipit, tinggi, dan gagah itu mencuri perhatian gue, mata gue enggak lepas dari gerak-geriknya. Entah dia berlari ke sana-sini, mata gue selalu mengikuti ke mana pun dia pergi, sekalipun dia nggak lagi megang bola. Seketika gue jatuh cinta dengan caranya dia bermain, gue terpesona setiap dia menjadi play maker (pengatur permainan), gue berdecak kagum saat dia bisa membuat gerakan yang mampu mengecoh lawannya, gue melongo saat dia melakukan no look pass, gue histeris saat dia berhasil memasukkan bola ke ring dan menambah point untuk timnya. Pertandingan selesai tapi otak gue masih kebayang-bayang sosok bernomor punggung 22 itu, gue masih kebayang-bayang permainannya dia, wajah seriusnya saat bermain, wajah lucunya saat dia berhasil menambah point, wajah lelahnya saat time out pertandingan, gue nggak bisa lupa, semua terekam dengan baik di ingatan gue. Ya, hari itu gue resmi jadi fansnya dia, pengagum, pecinta, penggemar permainannya dia di lapangan basket. Hari itu juga, Denny Sumargo mengisi ruang di hati gue. *tsaelaaaaahhhh*
Semenjak itu, setiap ada pertandingan IBL yang tayang di tivi, gue selalu berharap bahwa pertandingan yang ditayangkan adalah pertandingannya tim Garuda Bandung. Dan semenjak itu juga gue menjadikan Denny Sumargo sebagai role model gue dalam bermain basket. Gue pelajari semua tehnik, gerakannya Denny Sumargo, selain gue belajar dari pelatih gue, gue juga belajar banyak tentang basket dari Denny Sumargo. Gue pengen permainan basket gue sama kerennya kayak Denny Sumargo. Tehniknya Denny Sumargo yang paling favorit buat gue adalah no look passing alias mengoper bola tanpa ngeliat ke temen, tapi tepat sasaran cuy, kan keren kayak gitu itu, susah lagi. Gue kalo latihan di sekolah suka menirukan gerakan-gerakannya Denny Sumargo yang udah sering gue lihat, sering latihan-latihan sendiri juga, dan akhirnya gue bisa lho no look passing dengan tepat ke arah temen gue. Cuma nggak pernah gue pake kalo pas pertandingan. Takut disemprot sama pelatih terlalu banyak gaya. Hahaha. Pokoknya selama IBL ditayangin di tivi, wajah Denny Sumargo sering menghiasi layar kaca gue. Seneng banget bisa nonton dia main basket. Keren banget. Bahkan kalo boleh jujur, gue lebih suka ngeliat dia main basket daripada main film, dia lebih keren ada di layar kaca sebagai pemain basket, bukan berakting. Itu menurut gue doang sih. Nggak tahu deh yang lainnya. Heuheu. Dari situ juga gue mulai mengikuti perjalanan karirnya Denny Sumargo di basket. Membaca artikel-artikelnya dia, menambah akun Facebooknya dia di list pertemanan gue, yang gue inget banget waktu itu dia punya 5 akun Facebook pribadi yang emang sengaja dibuat supaya dia bisa menerima friend request dari para fans-nya, dan ya entah hoki apa gimana, friend request gue buat ke-5 Facebook-nya Denny Sumargo di-accept semua. Selain itu gue juga follow akun Twitter-nya dia yang waktu itu followers-nya masih berjumlah kurang lebih 78 ribu, belum sebanyak sekarang. Gue mengikuti dan meng-update perjalanannya dalam diam. Gue belum pernah nonton pertandingannya dia secara langsung, gue belum beli biografinya dia karena kebutuhan sekolah waktu itu lagi banyak-banyaknya, gue enggak pernah nyepik dia di Facebook maupun Twitter. Gue mengagumi dia dari jauh. Karena gue tahu dia orang terkenal, banyak fansnya, gue hanya takut kecewa kalo pehatian gue waktu itu diabaikan sama dia, mana ada sih waktu luang buat orang terkenal menyapa fans-fansnya? Walaupun gue sering lihat sih kalo di Facebook dan Twitter dia sering menyapa fansnya langsung, tapi entahlah waktu itu gue enggak berhasrat untuk ikutan menyapa dia kayak fans-fansnya yang lain. Buat gue, mengagumi dan mendukung dia dari jauh dan dalam diam udah cukup. :)
Tapi seiring berjalannya waktu, IBL yang sudah berubah nama jadi NBL Indonesia, udah mulai nggak ditayangin di tivi lagi. Terakhir gue nonton pertandingannya Garuda Bandung di layar kaca itu tahun 2011. Itu pun Denny Sumargo lagi sering-seringnya jadi cadangan karena lagi cedera lutut ligamen ACL, jadi ngeliat dia main itu jarang banget. Setelah NBL Indonesia bener-bener nggak ditayangin di tivi lagi, gue merasa kehilangan sosoknya Denny Sumargo, gue sedih nggak bisa nonton dia lagi, gue nggak bisa belajar banyak tehnik basket dari dia lagi. Gue..sedih...nggak cuma karena kehilangan Denny Sumargo, tapi juga sedih karena kehilangan tayangan NBL di pertelevisian Indonesia. Hiks.
Selepas NBL Indonesia nggak ditayangin lagi di tivi swasta, ternyata tahun 2011 itu tahun terakhir Denny Sumargo jadi atlet basket. Alias, dia udah gantung sepatu di tahun 2011. Alasannya sih dia sudah merasa cukup malang melintang di dunia perbasketan, dia udah merasa cukup 12 tahun menjadi atlet basket dan ingin mencoba hal-hal baru di hidupnya, dia ingin menata masa depannya lebih baik lagi. Tahu Denny Sumargo pensiun jadi atlet basket itu sebenernya sedih banget sih, gue bener-bener udah nggak bisa aksinya dia di lapangan, gue udah nggak bisa ngeliat dia berlari ke sana-sini, memasukkan bola, gue nggak bisa lagi ngeliat sosoknya bernomor punggung 22, gue nggak bisa liat dia jadi pemimpin permainan. Ah, sedih banget begitu tahu dia pensiun. Bener-bener sedih. Rasanya lebih sedih dari patah hati malahan. Sedih banget, banget, banget. Tapi ya apa daya, itu sudah menjadi keputusannya yang menurutnya paling baik. Sebagai fans yang baik, gue hanya bisa mendukungnya aja. :')
Denny Sumargo pensiun, gue semakin susah mencari dia apalagi kalo pas kangen nonton aksi dia di lapangan. Semenjak dia pensiun, dia serasa ditelan bumi karena menghilang entah ke mana. Facebooknya masih aktif, sedangkan pada tahun-tahun itu gue belum aktif di Twitter. Gue mainan Twitter kalo pas online di komputer aja. Jadi kalo lagi beruntung banget gue bisa nemuin dia lagi online dan lagi nge-twit juga. Atau kalo gue lagi ada waktu luang, gue suka stalking akun Twitter-nya dan membaca kicauan dia di sana. Gue paling suka kalo dia udah nge-twit yang diawali dengan #katanya. Kalo udah gitu dia pasti nge-twit kata-kata bijak yang dia ambil dari pengalaman hidupnya sendiri. Atau selain nge-twit #katanya, dia bakal cerita tentang perjalanan hidupnya di Twitter, cerita bagaimana susahnya dia dulu sebelum dia menjadi atlet basket dan Denny Sumargo yang sekarang ini. Dan membaca kicauan dia di Twitter membuat gue tambah kagum sama dia, terutama dengan perjuangan dan perjalanan hidupnya yang dia ceritakan di Twitter. Waktu itu dia pun terkadang posting tulisannya di blog-nya dan gue membacanya. Tulisannya dia bisa dikatakan bagus dan menginspirasi banyak orang. Dan di blog-nya pula gue menemukan 3 bab potongan cerita dari biografi-nya dia. Baru baca 3 bab doang gue udah merinding sama perjalanan hidupnya dia, dan seketika itu juga gue jadi nyesel nggak beli biografi-nya dia dari dulu. Iya, gue udah ngubek-ngubek semua akun media sosialnya Denny Sumargo termasuk Instagram-nya dia walaupun waktu itu gue belum punya Instagram. Hahaha. Walaupun udah stalking sana-sini, gue tetep jadi silent admirer-nya Denny Sumargo. Gue tetep masih merasa cukup hanya dengan meng-update beritanya dia tanpa perlu menyapa dia lewat media sosial. Ditambah, gue udah mulai liat dia jadi model iklan, dari model iklan susu anak-anak, biskuit, vitamin water, air mineral, dan pernah lihat dia akting untuk pertama kali di sebuah sinetron yang gue lupa judulnya apa. Inget banget waktu itu dia perannya jadi dokter dan kalo nggak salah inget dia cuma kebagian 1 episode doang. Hahaha. Jujur aja waktu pertama kali ngeliat dia main sinetron, gue geli. Lucu aja liat mantan atlet basket main sinetron, perannya jadi dokter lagi. Lucu-lucu gimana gitu. Lumayanlah, bisa ngeliat sosoknya dia lagi di layar kaca walaupun bukan sebagai atlet basket lagi. :)))
Tahun 2012, gue udah mulai aktif mainan Twitter. Gue udah semakin mudah menemukan Denny Sumargo lagi online di Twitter. Dia masih suka konsisten dengan twit-twit #katanya milik dia. Gue masih kekeuh untuk menjadi silent admirer-nya Denny Sumargo. Sampe semuanya berubah ketika gue iseng me-reply twit-nya dia. Karena waktu itu di nge-twit caption 'Arial' dilengkapi dengan selfie-nya dengan potongan rambut baru serta tambahan kaca mata di wajahnya. Gue nggak asing dengan Arial yang Denny Sumargo maksud, karena nama itu adalah salah satu tokoh di novel favorit gue, 5cm. Karena gue penasaran kenapa dia nge-twit kayak gitu langsung deh gue tanya. Walaupun waktu itu jujur aja gue nggak berharap reply-an gue bakal dibales. Pasrah, beneran nggak mikir mau dibales apa enggak dah. Namanya juga iseng, campur penasaran sedikit sih, berhubungan sama novel favorit sih. Heuheu. Gue enggak nunggu balesannya tapi malah lanjut nge-scroll timeline gue. Lagi asyik nge-scroll tiba-tiba gue liat akunnya Denny Sumargo dan ternyata...........DENNY SUMARGO BALES MENTION GUE, GAES! FOR DA' FIRST TIMEEEEE!!
Waktu itu masih pake username lama. x)) |
Iyeeesss, untuk pertama kalinya Denny Sumargo bales mention gue. Walaupun cuma 1 kata seiprit gitu doang, tapi udah bikin gue mau salto dari tempat tidur gue. Karena nggak bisa salto, akhirnya gue guling-guling di tempat tidur saking senengnya gue. Seneng banget, seneng gilak, nggak nyangka aja mention gue bakalan dibales sama Denny Sumargo. Dan semenjak itulah gue jadi berani untuk terus-terusan mention Denny Sumargo. Iya, semenjak 14 Mei 2012, gue udah bukan lagi menjadi silent admirer-nya Denny Sumargo, gue udah mulai berani dan ketagihan untuk nge-mention Denny Sumargo. Dan semenjak 14 Mei 2012 itulah, gue mulai ngobrol sama Denny Sumargo. Walaupun cuma ngobrol-ngobrol sedikit. Tapi gue seneng punya idola yang ramah dan humble-nya bukan main kayak gini. Mention gue udah banyak gaes yang dibales sama Denny Sumargo dan selalu gue masukin ke tab favorite. Karena mention dari dia itu semacam moodbooster buat gue, membaca mention dari dia aja bisa bikin gue yang awalnya cemberut jadi senyum. Hihihi.
Jelas gue semakin dibuat kagum sama Denny Sumargo dong, dan dia udah gue anggap inspirator gue, salah satu orang yang mengubah hidup gue. Gue suka banget sama sikapnya Denny Sumargo yang baik, ramah, dan rendah hati banget sama fans-fansnya. Semenyebalkan apapun fansnya itu, Denny Sumargo tetep welcome kepada siapa aja yang mengagumi dirinya. Dan gue makin dibuat makin makin makin kagum sama dia sejak gue dibelikan biografinya Denny Sumargo sebagai kado ulang tahun gue sama Mama di akhir tahun 2012. Gue berdecak kagum membaca kisah hidupnya di biografi tersebut. Gue salut sama jalan hidupnya, keras kepalanya, usahanya yang mau untuk terus berjuang, kemauannya, ketangguhannya, pokoknya gue tambah kagum banget sama jalan hidupnya Denny Sumargo gara-gara abis baca biografinya dia. Terutama salut banget sama perjuangan Mama-nya yang membesarkan Denny Sumargo seorang diri. Gue makin jatuh cinta sama Denny Sumargo.... :')
Setelah gue cukup tahu tentang kehidupannya Denny Sumargo, gue jadi pengen banget ketemu sama dia secara langsung. Gue pengen ngobrol sama dia, pengen peluk, pengen kasih dia hadiah, pengen berterima kasih, pokoknya gue pengen ketemu sama Denny Sumargo. Dan Tuhan mendengarkan doa gue. Tuhan izinkan gue ketemu sama Denny Sumargo 19 April 2014, melalui acara Gala Premier Mall Klender. Waktu itu Denny Sumargo mengadakan kuis di Twitter yang berhadiahkan tiket undangan Gala Premier Mall Klender, filmnya Denny Sumargo setelah 5cm. Puji Tuhan gue menang saat itu dan jelas gue seneng banget karena pada akhirnya gue punya kesempatan buat ketemu sama idola kesayangan gue. Walaupun pada waktu pengumuman pemenang, gue ragu buat berangkat ke Jakarta karena pertimbangan ini itu. Tapi akhirnya gue memilih nekat berangkat ditemani 2 sahabat gue. Gala Premier Mall Klender menjadi pertemuan pertama gue sama Denny Sumargo! Seneng banget karena gue bisa ketemu dia, akhirnya kan. Di Gala Premier Mall Klender itu juga banyak cerita lucu, bego, paniknya gue yang pertama kali ketemu sama Denny Sumargo. Bener-bener pengalaman yang nggak terlupakan. Di Gala Premier Mall Klender itulah gue dapet tanda tangannya dia di biografinya dia, dapet foto bareng sama dia dan Mamanya juga, dapet ngasih kado buat dia, dan yang paling nggak terlupakan, gue dapet salaman dan tosnya dia ditambah panggilan 'sayang' yang dia lontarkan untuk gue. 19 April 2014 yang bener-bener nggak terlupakan untuk gue, gaes. Senengnya gue udah nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata pokoknya. :))
Tentu aja nggak berhenti sampe di situ doang, gaes. Setelah tanggal 19 April 2014, gue sama Denny Sumargo masih sering mention-mentionan. Walaupun udah nggak sesering tahun 2012 karena tahun 2014 itu tahun tersibuknya Denny Sumargo. Dia dapet banyak tawaran untuk bermain film, mengisi sebuah acara travelling di salah satu tivi swasta. Dia sibuk banget dan membuat dia menjadi jarang untuk sekadar online di Twitter. Gue bisa memaklumi sih dan malah bagus kan untuk karirnya dia yang sekarang ini menekuni di dunia entertain dan sekali lagi, sebagai fans yang baik gue cuma bisa mendukung dia dari jauh. Ahzek.
Desember 2014, Tuhan memberikan gue kesempatan lagi untuk bertemu sama Denny Sumargo! Kali ini Denny Sumargo mengadakan kuis di Twitter yang berhadiahkan tiket undangan Gala Premier Danau Hitam. Dan Puji Tuhan gue menang lagi saat itu dan jelaslah gue seneng banget dapet kesempatan buat ketemu sama idola kesayangan gue, apalagi mumpung gue lagi hidup di Jakarta sampe akhir Februari, jadi nggak susahlah untuk bertemu sama idola gue ini. Gue ketemu dia lagi pada tanggal 1 Desember 2014, 4 hari sebelum tanggal ulang tahun gue. Dan gue menganggap pertemuan kedua ini sebagai kado ulang tahun gue yang nggak bakal terlupakan. Di pertemuan kedua ini gue lebih rileks dan nyantai waktu ketemu sama Denny Sumargo. Udah nggak norak dan panik kayak pertemuan pertama gue saat Gala Premier Mall Klender. Di Gala Premier Danau Hitam, gue dapet kesempatan untuk ngobrol bentar sama Denny Sumargo. Kesempatan yang nggak gue dapet pas Gala Premier Mall Klender. Semakin seneng karena di pertemuan kedua ini Denny Sumargo udah mengenali gue, udah familiar dengan gue, udah hapal nama gue tanpa perlu gue sebut dulu. Nggak nyangka Denny Sumargo bisa begitu sama gue. Seneng luar biasa! Ditambah di Gala Premier Danau Hitam ini gue bertemu dan berkenalan dengan Kak Gina, sesama fansnya beratnya Denny Sumargo yang baiknya minta ampun. Kami saling bertukar informasi tentang Denny Sumargo dan jadi semakin akrab. :))
Weits, cerita gue belum berakhir sampe situ, gaes. Tuhan gue memang baik banget sama gue, karena gue diberi kesempatan lagi untuk bertemu sama Denny Sumargo. Huahaha. Iya, bertemu lagi untuk yang ketiga kalinya, dan lagi-lagi di acara Gala Premier film-nya yang baru, yaitu Erau Kota Raja. Untuk Gala Premier kali ini gue dapet tiket undangannya karena Kak Gina yang memberikan secara gratis untuk gue. Waktu itu Denny Sumargo nggak bikin kuis karena katanya memang nggak kebagian tiket untuk dibagi-bagikan, dan Kak Gina dapet dari panitia Erau Kota Raja yang kenal sama dia. Makanya nggak heran kalo Denny Sumargo kaget ngeliat kehadiran kita berdua padahal dia nggak bagi-bagi tiket. Tapi ya karena ada kesempatan maka gue sama Kak Gina gunakan sebaik-baiknya dong. Dan di Gala Premier Erau Kota Raja ini gue dapet kesempatan ngobrol lebih panjang dan lama sama Denny Sumargo. Bahkan dia mengomentari kado yang gue kasih buat dia saat Gala Premier Mall Klender. Puji Tuhan dia suka banget sama kado yang gue kasih. Seneng bangeeeet karena gue udah semakin bisa sedeket ini sama Denny Sumargo, bahkan udah kayak temen sendiri. Udah nggak ada grogi-grogian ketika gue ada di deket dia dan ngobrol bareng. Saat itu tanggal 5 Januari 2015, menjadi hari Senin pertama di tahun 2015 yang nggak terlupakan buat gue. :))
Dan cerita terakhir.....gue bertemu Denny Sumargo lagi, lagi, dan lagi itu pada tanggal 27 Januari 2015, kali ini kami bertemu di Gala Premier Rock n Love. Lagi-lagi gue bisa dateng ke acara itu karena kebaikannya Kak Gina yang mau berbagi tiket undangan ke gue. Bisa dikatakan ini pertemuan terakhir gue yang sementara waktu tinggal di Jakarta sampe akhir Februari nanti. Karena setelah film Rock n Love ini, Denny Sumargo belum ada project film baru lagi. Maka dari itu gue nikmatinlah pertemuan terakhir gue saat itu. Kalo gue udah balik ke Semarang, mungkin nggak akan semudah ini untuk ketemu Denny Sumargo lagi. Tapi sayangnya, di Gala Premier Rock n Love ini gue nggak bisa ngobrol banyak sama Denny Sumargo karena waktu itu dia harus kejar pesawat menuju ke Alor untuk syuting MTMA. Tak apalah, yang penting kewajiban untuk foto bareng sudah terlaksana dengan baik. Hahaha.
Hmmmm.....jadi begitulah #SocmedStory gue tentang bertemu sama idola kesayangan gue, Denny Sumargo, My Iron Man. Semuanya lewat media sosial Twitter. Ngobrol sama dia, untuk bisa ketemu sama dia, semuanya berawal dari Twitter. Gue emang amat sangat berterima kasih pada adanya Twitter, sehingga gue bisa komunikasi bahkan ketemu langsung sama idola gue berkat adanya Twitter. Gue nggak bisa membayangkan seandainya nggak ada Twitter di dunia ini. Mungkin gue akan tetap menjadi silent admirer-nya Denny Sumargo.
Gue memang sengaja membuat #SocmedStory ini pada hari Valentine. Karena tulisan ini memang gue dedikasikan untuk seorang Denny Sumargo, yang sudah mengubah hidup gue. Untuk seorang Denny Sumargo yang sudah mengajari gue banyak hal. Untuk seorang Denny Sumargo yang sudah menjadi mentor, inspirasi, kakak, ayah, moodbooster, pencerita, penyemangat yang luar biasa untuk hidup gue. Tulisan ini dibuat dengan sepenuh hati dan tepat di hari kasih sayang. Iya, gue memang menyayangi Denny Sumargo, dia sudah bukan sekadar idola gue lagi, dia Iron Man gue.
Terima kasih karena sudah menjadi Denny Sumargo yang baik, rendah hati, ramah, dan menyenangkan. Terima kasih sudah menjadi idola yang luar biasa baik untuk para fansmu Denny Sumargo. Terima kasih untuk kebaikan yang sudah pernah gue rasakan langsung dari Koko. Terima kasih banyak untuk pelajaran dan perjalanan hidup yang menginspirasi dan menguatkan banyak orang termasuk gue salah satunya, Ko. Terima kasih karena sudah menjadi penyemangat gue walaupun sekadar melihat senyumanmu. Gue berharap untuk terus mengagumimu, tetap menjadi idola gue yang terbaik dan terutama rendah hati. Dan tentunya gue berharap ada kesempatan lain untuk bisa bertemu dan bercengkerama dengan Koko lagi. Gue hanya bisa mendukung dan mendoakan Koko dari jauh, maaf kalo selama ini belum bisa menjadi fans yang baik buat Koko.
Terima kasih banyak Denny Sumargo, My Iron Man.
:)) |
Happy Valentine to you. :)
XOXO.
From Your Sweetstalker with love,
Bulan.
Woah how lucky! Baru kemarin nonton 5cm dan baru tau yang jadi Arial itu Denny :D kudetnya--'
BalasHapusThank you!
HapusAh iya, Denny emang belom seterkenal pemain film lainnya. :')
Temenku ada yang tau Denny juga dan dia anak basket, Denny pernah kesini juga kok, Purwokerto waktu nonton bareng Mall Klender dan ... Rame! :D
HapusIyaaah, bener dia pernah ke Purwokerto buat nurutin fansnya yang minta nobar di situ. Ke sana dengan biaya sendiri cuma buat nyenengin para fansnya. Keren. :')))
HapusWah seneng banget yah, Bul. Bisa ketemu dan foto bareng sama idola. :D
BalasHapusLebih dari seneng Uda Cup! :)))
HapusDenny Sumargo, My Iron Man.!!
BalasHapuscadas Bulan, mantab yah, bisa sampai bertemu idola tercinta,
saya suka pas bagian latihan basket dan belajar teknik mainnya, tiba-tiba terbayang adegan macam sinetron Indonesia, seorang secret admirer berjuang latihan agar bisa seperti idolanya
saya kasih coklat virtual lima deh untuk #SocmedStory nya yah
terus berkarya Bulan!!
Haha iya mantaaabb kak Percha. Sampe dibayangin ya? Jadi malu. Hahahaha.
HapusTerima kasih coklat virtualnya Kak Percha sama udah berkunjung di sini. Terus berkarya juga Kak Percha. :)))
*poktangan! Berarti fans Densu banget banget banget yak, lo.
BalasHapusSalam kenal, yak.
Erza dari Ciroyom, Garut.
Terima kasih! Banget banget kaaakkk. Hoho.
HapusSalam kenal juga
Bulan dari Semarang.