(Belajar) Ikhlas

Twitter - @yowesrapopo21



Bahwa benar, sampai sekarang terkadang saya masih berharap semua baik-baik saja seperti sedia kala.

Bahwa benar, saya masih berharap apa yang terjadi pada saya adalah hanya sebuah mimpi dan saya hanya perlu bangun untuk menghilangkanmu.

Bahwa benar, terkadang saya masih berharap bisa kembali bersama seperti dulu, mengulangi lagi cerita-cerita indah yang pernah dilalui bersama.



Bahwa benar, perasaan saya masih sama, rindu kerap mendera, kenangan masih melekat, rasa khawatir masih ada, dan kamu masih terus menguasai pikiran dan otak saya setiap hari.
 
Tarik napas, hela napas....ini nyata, ini yang saya rasakan sampai sekarang.

Saya tahu, napas dan langkah saya berat beberapa waktu ini, sungguh sebuah perjuangan melalui satu hari saja memaksakan diri untuk baik-baik saja.

Saya tahu, saya masih terus menyimpan semua beban ini alih-alih semuanya bisa segera pulih dan mengembalikan diri saya yang dulu.

Saya tahu, saya masih membiarkan rasa sakit dan luka itu menguasai hati saya.

Saya tahu, air mata ini masih mengalir dan dada terasa sesak karena mengingatnya.

Iya, napas dan langkah saya berat untuk melakukan perjalanan sejauh ini.

Kamu yang raganya jauh di sana, tapi bayang-bayangmu masih ada di sekitaran hidup saya. 

Mengapa saya mencintai sebegitu hebat dan sedalam ini?

Saya terjatuh lagi setelah berkali-kali berusaha bangkit, hingga akhirnya saya tahu bahwa saya harus bisa belajar mengikhlaskan semuanya.

Ikhlas semuanya sudah terjadi.

Ikhlas atas kepergianmu yang tak akan kembali lagi ke saya.

Ikhlas bahwa rasa sayang saya ini tak berbalas dengan perlakuan yang sama.

Ikhlas bahwa saya gagal mempertahankan dan mengembalikan hubungan ini lagi.

Ikhlas bahwa saya bukan lagi orang yang ada di hati dan hari-harimu.

Saya, (belajar) ikhlas dan tentunya melepaskan semua yang masih terus membelenggu saya hingga detik ini.

Lepaskan semua ikatan yang saya masih rasakan untukmu.

Lepaskan pikiran dan kepala ini darinya.

Lepaskan rasa yang hingga saat ini masih saya pertahankan.

Lepaskan semua rasa sakit dan luka yang membuat saya menjadi orang yang pahit dan terlihat tak acuh.

Ikhlas dan lepaskan semuanya.

Ikhlas dan lepaskan semuanya.

Ikhlas dan lepaskan semuanya,

Ini yang sedang saya upayakan untuk diri saya sendiri. Saat ini masih terasa sulit, masih terasa ingin kembali denganmu, masih terasa saya adalah untukmu.

Tapi sekarang saya ingin biar semesta bekerja untuk saya yang sedang belajar ikhlas ini. Saya ingin hidup saya yang dulu. Saya ingin saya yang dulu sebelum mengenalmu.

Saya harus ikhlas, bukan karena kini saya sudah memiliki pengganti atau tambatan hati baru, bukan. Saya hanya ingin hidup saya membaik.

Hati saya masih untukmu dan bukan hal yang mudah untuk bisa membuka hati lagi untuk sekarang ini.

Toh, juga belum ada yang bisa membuat hati saya berdetak lebih cepat dan berbunga-bunga layaknya ABG yang sedang jatuh cinta.

Belum, belum ada sampai saat ini dan entah kapan saya akan merasakan yang namanya jatuh cinta secara mendalam lagi setelah sakit dan luka yang saya rasakan sekarang ini.

Yang terpenting saat ini adalah, bagaimana saya bisa mencintai dan menghargai diri saya sendiri dengan belajar ikhlas dan melepaskan dia yang sudah lama pergi dari kehidupan saya.

Untuk hati yang diciptakan Tuhan di dalam dada saya ini, maafkan saya jika memperlakukanmu seperti ini, tidak menjagamu namun malah membiarkan luka dan sakit menggegoroti kita.

Maafkan saya yang tidak bisa merawatmu dengan baik seperti sebagaimana orangtua saya merawatmu saat saya belum mengetahui indah sekaligus kejamnya dunia ini.

Maafkan saya yang tidak bisa membuatmu bahagia, sebagaimana umat manusia semestinya.

Maka dari itu, saya harus belajar ikhlas dan lepas, kembali lagi, saya ingin semesta bekerja untuk saya, karena saya sudah tidak tahu apa yang harus saya lakukan lagi untuk ke depannya.

Dan untuk kamu yang jauh di sana namun masih ada di hati saya, berbahagialah di mana pun kamu berada, tetap sehat dan jadilah orang yang lebih baik dari yang saya kenal.

Namamu masih saya sebut di tiap doa-doa saya, entah sampai kapan, mungkin sampai saya menemukan penggantimu. 

Semoga saya dan kamu, dipertemukan dengan jodoh masing-masing yang tepat, sehingga kita tak lagi melukai dan merasa terluka oleh orang yang paling kita sayang dan cintai.

Dan, jika saat ini mungkin kamu sudah menemukan pengganti saya, saya doakan yang terbaik dan mencoba untuk turut senang.

Tapi, jika suatu saat nanti kamu sudah tidak melihat saya di sekitaranmu, entah saya nantinya menghilang, melangkah jauh dari hidupmu, biarkan saja.

Bukan saya membencimu atau tak ingin berteman denganmu.

Hanya saja, itu upaya saya untuk menjaga hati dan perasaan saya yang mungkin akan hancur dan terluka lagi karena saya akan tahu, bukan saya yang membuatmu bahagia dan tersenyum lagi.


Saya tahu kamu ada di sini, tapi ya sudahlah, tak apa. 


Surakarta, 22 September 2018.
NBRP,

Komentar

Postingan Populer