Anggap Saja Review: The Greatest Showman
Wow, sekian lama gue nggak nge-blog dan nge-review ala-ala film yang gue tonton, yha.
Baiklah, mumpung ada waktu walaupun pekerjaan lagi bangke-bangkenya, gue mau menyempatkan diri mau review ala-ala film yang beberapa waktu lalu gue tonton yaitu, 'The Greatest Showman'.
Sebenarnya, semenjak kerja, gue jadi lebih sering nonton film di bioskop dibanding zaman kuliah dulu. Mungkin karena udah berpenghasilan sendiri dan hiburan paling mudah didapet itu nonton film.
Sepanjang 2017, udah banyak film yang gue tonton tapi nggak semuanya menarik untuk gue review entah kenapa, hingga nonton film ini, rasanya pengin banget buat nge-review-nya.
Padahal 'The Greatest Showman' adalah film yang ditonton tanpa ada keinginan, lho. Tahu film ini aja enggak pada awalnya.
Jadi, waktu natalan kemarin gue pulang kampung kan, dan sebelum hari natal gue menyempatkan diri buat main sama sahabat gue, awalnya cuma makan dan akhirnya malah ngikut dia karaokean sama keluarganya.
Karena roaming sama lagu-lagu keluarganya yang beda generasi, tercetus ide buat nonton film bareng adiknya juga. Hamdallah, dibayarin sama dedek emesh satu itu. Hehe.
Sampai bioskop udah malem sekitar pukul 11an gitu, dan film midnight tinggal 'The Greatest Showman' sama 'Pitch Perfect 3'. Sayang 'Jumanji' sama 'Wonder' ga ada jadwal midnight-nya.
Yaudah pilihan kita tinggal dua itu, awalnya bingung mau nonton yang mana. Kalo nonton 'Pitch Perfect 3' takut nggak worth karena 'Pitch Perfect 2' biasa aja.
Nonton 'The Greatest Showman', nggak tahu itu film apa, yang main siapa, tentang apa. Terus langsung buka IMDb membandingkan rating keduanya.
Oke, 'The Greatest Showman' menang rating dengan nilai 7,6 saat itu sementara 'Pitch Perfect 3' nilainya 6,8. Pilihan langsung jatuh ke 'The Greatest Showman' dan kita langsung beli tiketnya.
Maaf, kami memang sekumpulan manusia random. Yha.
Wadidaw, prolog gue udah kepanjangan cem bikin berita aja nih, yaudah, langsung ke review-an gue aja, yuk. Cekidot!
Ia adalah Phineas Taylor Barnum atau yang lebih dikenal P.T. Barnum (Hugh Jackman)
Yha......nonton film-nya aja langsunglah! Heuheu.
Baiklah, mumpung ada waktu walaupun pekerjaan lagi bangke-bangkenya, gue mau menyempatkan diri mau review ala-ala film yang beberapa waktu lalu gue tonton yaitu, 'The Greatest Showman'.
Sebenarnya, semenjak kerja, gue jadi lebih sering nonton film di bioskop dibanding zaman kuliah dulu. Mungkin karena udah berpenghasilan sendiri dan hiburan paling mudah didapet itu nonton film.
Sepanjang 2017, udah banyak film yang gue tonton tapi nggak semuanya menarik untuk gue review entah kenapa, hingga nonton film ini, rasanya pengin banget buat nge-review-nya.
Padahal 'The Greatest Showman' adalah film yang ditonton tanpa ada keinginan, lho. Tahu film ini aja enggak pada awalnya.
Jadi, waktu natalan kemarin gue pulang kampung kan, dan sebelum hari natal gue menyempatkan diri buat main sama sahabat gue, awalnya cuma makan dan akhirnya malah ngikut dia karaokean sama keluarganya.
Karena roaming sama lagu-lagu keluarganya yang beda generasi, tercetus ide buat nonton film bareng adiknya juga. Hamdallah, dibayarin sama dedek emesh satu itu. Hehe.
Sampai bioskop udah malem sekitar pukul 11an gitu, dan film midnight tinggal 'The Greatest Showman' sama 'Pitch Perfect 3'. Sayang 'Jumanji' sama 'Wonder' ga ada jadwal midnight-nya.
Yaudah pilihan kita tinggal dua itu, awalnya bingung mau nonton yang mana. Kalo nonton 'Pitch Perfect 3' takut nggak worth karena 'Pitch Perfect 2' biasa aja.
Nonton 'The Greatest Showman', nggak tahu itu film apa, yang main siapa, tentang apa. Terus langsung buka IMDb membandingkan rating keduanya.
Oke, 'The Greatest Showman' menang rating dengan nilai 7,6 saat itu sementara 'Pitch Perfect 3' nilainya 6,8. Pilihan langsung jatuh ke 'The Greatest Showman' dan kita langsung beli tiketnya.
Maaf, kami memang sekumpulan manusia random. Yha.
Wadidaw, prolog gue udah kepanjangan cem bikin berita aja nih, yaudah, langsung ke review-an gue aja, yuk. Cekidot!
Sumber: IMP Awards |
Judul: The Greatest Showman
Tanggal Rilis: 20 Desember 2017 (USA) 23 Desember 2017 (Indonesia)
Pemain: Hugh Jackman (P.T. Barnum), Zac Efron (Phillip Carlyle), Michelle Williams (Charity Barnum), Zendaya (Anne Wheeler), Rebeca Ferguson (Jenny Lind).
Sutradara: Michael Gracey
Penulis: Jenny Bicks, Bill Condon
Genre: Biography, Drama, Musical
Durasi: 1 jam 45 Menit
Sinopsis:
'The Greatest Showman' ini film yang diadaptasi dari kisah nyata perjalan seseorang yang sosoknya dikenal legendaris di dunia hiburan di abad 18'an.
P.T. Barnum adalah sosok yang membangun sebuah pertunjukkan sirkus Amerika terbesar di era 1860'an dan diberi nama Barnum & Bailey Circus.
Film ini dikemas secara musikal dan memperlihatkan kemegahan dari pertunjukkan sirkus P.T. Barnum yang disebut-sebut sebagai The Greatest Show On Earth.
'The Greatest Showman' menceritakan perjalanan hidup P.T. Barnum dari kecil yang dianggap sampah oleh masyarakat setempat yang pada era itu perbedaan antara si miskin dan si kaya sangat mencolok.
Hingga menjadi orang yang sangat sukses dalam membangun sebuah tempat hiburan sesuai dengan imajinasinya sejak kecil.
Hugh Jackman as P.T Barnum, ya Allah om kenapa ganteng amat sih. - Digital Spy |
Terlebih lagi kesuksesannya tersebut dipicu karena ingin membuktikan kepada orangtua gadis bernama Charity (Michelle Williams) yang ia cintai dari kecil yang selalu meremehkannya karena miskin.
Tak hanya itu, film ini juga menceritakan bagaimana P.T. Barnum memilih orang-orang yang sesuai dengan imajinasinya untuk mengisi sirkusnya tersebut hingga bertemu Phillips Carlyle (Zac Efron) anak bangsawan yang menjadi rekannya.
Meski banyak rintangan dan kritikan yang ia dapat, P.T. Barnum bukan orang yang mudah menyerah pada apapun.
Kehidupan P.T. Barnum digambarkan sangat naik turun dari kecil hingga dewasa. Film ini menampilkan perjuangan P.T. Barnum dalam membentuk sirkus impiannya.
Lalu bagaimana kelanjutan kehidupan P.T. Barnum? Apakah bahagia atau nggak?
***
Jadi gimana film ini setelah nonton dengan segala kerandoman dan tanpa ekspektasi apa-apa?
To be honest, gue suka bangeeeeeet sama film ini, guuyyss, banget, banget, banget.
Menyenangkan sekali menonton film tanpa ekspektasi apa-apa tapi berakhir bikin gue jatuh cinta kayak gini.
Seperti yang gue ceritakan di atas, gue nonton film ini tanpa ada rencana sama sekali bahkan tanpa tahu film ini sama sekali sebelumnya.
Cuma modal rating IMDb dan tahu kalo ternyata ini diperanin sama Hugh Jackman beberapa menit sebelum masuk studio.
Saat masuk studio dan tahu ada Hugh Jackman di film ini, gue udah ngerasa cukup aman sih, karena kalo film-nya jelek, seengaknya ada om-om ganteng yang bisa gue lihat dan menyegarkan mata gue. Heuheu.
Namun, semuanya buyar dan gue bener-bener jatuh cinta sama film ini terutama sama Hugh Jackman-nya. Aaawww.
Gue udah jatuh cinta sama film ini sejak opening-nya. Gimana nggak jatuh cinta kalo awal-awal film udah disuguhin dengan penampilan musikal megah gitu dari pemeran-pemeran 'The Greatest Showman' ini.
It's a wow! - Empire |
Apalagi ini kan film menceritakan biografi seorang pendiri sirkus tersukses di dunia kan, jadi opening-nya itu kita diajak larut dalam pertunjukkan sirkusnya itu secara musikal.
Ditambah di opening itu Hugh Jackman nyanyi, ya Tuhan saya meleleh ngeliat om-om ganteng satu itu nyanyi sambil nari. Yes, literally nari guys, namanya juga film musikal kan, udah jelas ada nari-narinya dong, ya.
Walaupun gue udah tahu Hugh Jackman memang aktor yang bisa nyanyi dan punya suara bagus apalagi dia juga pernah pentas Broadway, tapi di sini dia berhasil bikin gue amazed sama nyanyian dan tenaganya dia buat perform musikal gitu.
Kalo akting, Hugh Jackman memang sudah nggak diragukan ya, wey 17 tahun jadi Wolverine dan beberapa film keren lainnya siapa yang berani bilang akting dia jelek.
Tapi ini nyanyi dan nari, men. Selain suaranya yang merdu, gue paling suka penjiwaan Hugh Jackman di setiap lagu-lagu yang dia nyanyiin.
Di film ini Hugh Jackman nyanyiin 5 lagu dan semuanya bagus. Pengin nangis rasanya saking eargasm-nya gue dengerin dia nyanyi. :')
Dengerin Hugh Jackman nyanyi sama kayak gue dengerin Tulus. Bukan, bukan karakter suaranya sama, malah beda jauh sih.
Cuma penjiwaannya saat nyanyi tiap lagu yang ada yang sampe bisa bikin gue bener-bener jatuh cinta gini. Sama kayak Tulus, Hugh Jackman nyanyinya dari hati banget.
Entah kenapa, gue selalu bisa merasakan penyanyi-penyanyi yang nggak sekadar nyanyi, ya kayak Tulus dan Hugh Jackman inilah. Setelah Tulus, suara yang berhasil menyentuh hati gue itu suaranya Hugh Jackman. Aaaaaawwwww.
P.T. Barnum and his circus - Vogue |
Apalagi sebelum nulis review ini gue riset duluan dan menemukan video behind the scenes waktu para pemain film ini buat nyanyi satu soundtrack-nya.
Di situ Hugh Jackman cerita kalo waktu workshop itu dia abis operasi kanker kulitnya yang ada di hidung dan nggak dibolehin nyanyi dulu sama dokternya karena 80 jahitan operasinya masih rentan.
Waktu workshop dia juga udah izin kalo nggak nyanyi dulu sama rekan-rekannya, eh taunya dia nggak tahan godaan dan akhirnya nyanyi dong. Bersemangat lagi.
Saking semangatnya, itu jahitan operasi kayaknya beneran bermasalah, soalnya di dalem video keliatan Hugh Jackman ini megangin hidungnya dan kayak ngecek jahitannya.
Karena dia ikut nyanyi, orang-orang di dalem ruang workshop jadi ikutan bersemangat nyanyinya, emosinya pada kebawa gara-gara Hugh Jackman. Dia nggak peduli kalo jahitannya kenapa-kenapa.
Duh dedikasi dan loyalitas tanpa batas memang. Jadi makin gemes kan sama Hugh Jackman. Kyaaaaaaaaaaaa.
Tapi, setelah melanggar pantangan dokter, Hugh Jackman pun harus jahit luka operasinya ulang. Ah, om ini memang, ya. Lope lopeeee,
Nih videonya.
YA ALLAH HAMBA GA KUAT BAHAS HUGH JACKMAN INI. MAAFKAN SAYA ABANG TULUS, HATI INI MENDUA SEMENTARA.
Gue jatuh cinta sama Hugh Jackman di setiap scene nyanyinya dia, meski usianya udah nggak muda, tapi energinya nggak kalah dari anak muda. Film ini menonjolkan sekali pertunjukkan ajaib milik P.T. Barnum yang menjadi sensasi dunia.
Itu semua terlihat dari dekor, kostum, latar film, sinematografi, dan efek spesialnya.
Bener-bener menggambarkan pertunjukkan sirkus P.T. Barnum yang disebut sebagai The Greatest Show On Earth.
Yang paling gemes juga itu waktu Hugh Jackman duet sama Zac Efron, minta dibawa pulang banget suaranya, eh orangnya juga kalo bisa deh.
Selain penampilan Hugh Jackman yang menurut gue luar biasa, yang gue suka dari film ini adalah soundtrack-soundtrack-nya yang earcatchy dan enak banget didenger.
Ada 11 soundtrack di 'The Greatest Showman' dan gue suka semua. Bahkan playlist lagu-lagu ini lagi sering nemenin gue kerja dan termasuk nulis review ini. Dan kayaknya bakal jadi soundtrack of the year gue, belum bosen diputer-puter terus ini. Heuheu.
Scene duet tergemaaasss - Flickreel |
Menyenangkan juga melihat Zac Efron kembali memainkan film yang menjadi kiblatnya dulu setelah beberapa kali ini main film-film komedi kan.
Kelebihan dari film ini adalah pertunjukannya yang menurut gue luar biasa bikin merinding dan breathtaking banget. Terutama bagian opening dan ending-nya.
Oh iya, 'The Greatest Showman' memang bukan film musikal pertama yang diperanin Hugh Jackman, sebelumnya ada 'Les Misérables' dan di situ dia juga nyanyi,
Di 'Les Misérables' malah nonstop nyanyinya sebagai gantinya percakapan. Tapi tetep gue lebih suka penampilan Hugh Jackman di 'The Greatest Showman'.
Karena lebih hangat dan ceria kali ya, sementara di Les Misérables memang latarnya agak suram dan dark gitu. Heuheu.
Setelah kelebihannya, tentu aja ada kekurangannya dong, saking megahnya pertunjukkan yang ditampilkan, 'The Greatest Showman' ini kalo kata temen gue, mereka terlalu mengumbar fantasianya yang nggak ngasih jeda sama sekali.
Ya, gimana ya, setiap ada masalah nyanyi, gerak dikit nyanyi, apa-apa nyanyi dan dalam kapasitas yang hampir sama kayak opening dan ending-nya, jadi momen spesial yang bisa digambarkan dengan musikal rasanya nggak spesial karena semuanya berasa sama aja.
Sini om, adek peluk - Digital Spy |
Gue sempet mengantuk pas nontonnya karena mereka nyanyi mulu, menyenangkan sih, tapi kalo gitu terus menerus kan bosen juga. Gue ngantuk juga karena nontonnya midnight sih. Hehe.
Nggak hanya itu, di bagian penuturan kisah hidup masing-masing tokoh juga nggak dikenalkan dan diceritain secara detail ya karena 'The Greatest Showman' terlalu menonjolkan pertunjukkannya itu.
Terkesan seadanya dan nggak mendalam, jadi kita nggak bisa mengenal mereka terlalu dalam kecuali P.T. Barnum yang menjadi tokoh utamanya.
Jadi di sini menurut gue yang paling menonjol cuma Hugh Jackman-nya aja, sisanya ya kayak penambah-penambah aja.
Coba aja kalo kisah masing-masing tokohnya diceritakan dengan baik, mungkin bakal lebih outstanding lagi ini film.
But overaaaalll, film ini tetap bagus menurut gue. Film ini tetap amat sangat menyenangkan untuk ditonton, apalagi kalo lo lagi stres, film ini lumayan bisa nyegerin pikiran lagi.
Nggak hanya itu, film ini juga sangat menghibur dan menghangatkan natal menuju tahun baru di tahun penghujung 2017 ini.
Hiburan yang sangat ringan untuk lo yang lagi nggak pengin nonton film-film berat, film yang bisa menceriakan hati lo juga sih ini.
Yang jelas, gue udah amat sangat-sangat jatuh cinta dengan 'The Greatest Showman' ini, dengan soundtrack-soundtrack-nya, dan pertunjukkannya yang disaji, dan tentu saja dengan Om Hugh Jackmaaaaaann. Aaaawww.
Nambah lagi deh daftar om-om yang bikin gue jatuh cinta, Hugh Jackman di urutan ketiga setelah Tom Hanks dan Robert Downey Jr. Bahahaha.
Dulu sih udah lumayan kagum gitu, tapi karena di 'The Greatest Showman' ini dia bikin gue jatuh cinta. Aaaawww.
Terima kasih 'The Greatest Showman' sudah menghangatkan hati dan membuat gue jatuh cinta - Screenweek |
Sekali lagi guys, 'The Greatest Showman' adalah film yang sangat menyenangkan untuk ditonton dan untuk lo lo yang lagi butuh hiburan banget.
Gue aja pengin nonton film ini lagi. Soalnya kapan lagi coba bisa lihat seorang Hugh Jackman yang biasanya garang main cakar-cakarin orang, yang biasanya cool pegang pistol, nembakin vampir juga, hajar orang apalagi.
Dan sekarang ngeliat dia nyanyi dan nari gitu. Gemes banget nggak ngerti lagi. Hm.
Yaudah ah segitu aja review ala-ala gue, berdasarkan penilaian dari seorang yang gemar nonton film yang gini-gini aja nasibnya. Hak.
Baiklah, abis ini ada yang tertarik nonton film ini? Atau kalo udah ada yang nonton, share pendapat lo di kolom komentar gue, yuk. Ihi! (*)
wah Hugh Jackman ternyata bisa nyanyi to? memang ganteng sih ya.. noted masukin list film
BalasHapusKayaknya seru filmnya. Udah lama ga nonton film musikal kayak gini. Biasanya korea mulu :D
BalasHapusGue suka pas dia di Les Miserable meski rahang gue sakit pas keluar dari bioskop krna mereka nyanyi muluu...
BalasHapusSemoga film ini masi tayang pas gue balik depokkk..
Film ini byk yg recommendasiin
Aku juga termasuk deretan ciwi-ciwi yang terpesona kejantanan Om Hugh Jackman...tapi karena akting kerennya berturut-turut di X-Men dan Wolverine.
BalasHapusSelebihnya, aku baru tau kalo om-nya memang bisa nyanyi.
Ooh...
Malah melting yaa...
Ini masuk film2 musikal gtu ya mbak?
BalasHapusBbrp temen udah nonton dan bilang film ini sangat recommended, jadi makin penasaran :D
Hugh Jackman itu salah satu artis yg tak lekang zaman kyknya, makin senior makin oke actingnya. TFS ulasannya yaaaa
ini dia salah satu aktor favorit saya mba.. walaupun saya kurang suka film dengan genre musikal, tapi saya coba ntar nonton dah karena ada si wolverine ini hehe.. apalagi dari spoiler yang mba tulis, sepertinya banyak makna kehidupan yang bisa diambil di film ini
BalasHapusFilm musikal antara menyenangkan dengan nyanyiannya dan membosankan karena banyak banget nyanyiannya. Film yang layak untuk ditonton sebagai hiburan dan pastinya ada makna di balik nyanyiab demi nyanyiannya.
BalasHapusaku tertarik buat nonton the greatest showman, tapi sayang banget skrg lagi ada di tempat yang gak terjangkau bioskop.. hhee,, kampuang banget sampe jauh ke keramaian. dari cerita yang dibahas kayaknya bnyak nilai-nilai kehidupan yg bisa diambil, nanti deh nunggu diputer di tivi filmnya.
BalasHapusPernah nonton drama musical pitch perfect seru sih mba. Tapi untuk film ini kayanya bakalan seru jadi mui nonton nih
BalasHapusDuh nyesel ga nonton film ini
BalasHapusPadahal kmarin kmarin udah liat di mtix
Tp sy pikir film musikal biasa
Semoga blm turun layar, hrs nonton nih
Ku belum nonton, tapi semua temanku yang nonton, bilang film ini bagus dan recommended banget. Penasaraan jadinya
BalasHapusWuoo... filmnya seru kayakna ya mba... reviewnya lengkap banget... perlu dipertimbangkan banget buat nonton film ini kayakna...
BalasHapussebelunya sudah baca review film ini dan katanya recomended, seteah baca eview ini jadi mupeng nonton, hehehe penasaran sama suara emasnya wolverine
BalasHapuswaah kalau nonton midnight sih klo gw emang perlu liat2 filmnya khawatir ngantuk hehe.. tp walau dikau ngantuk dikit krn malam tetap bisa enjoy filmya tuh keren brarti beberapa derajat film ini lebih bagus lagi dong hehe.. boleh nih film rekomendasi utk ditonton
BalasHapusnah lu, ketahuan mendua dari abang Tulus hahahaaaaaaa
BalasHapussalah satu akibat dari baca review adalah penasaran pengen nonton, penarasan dengan suara aktornya
Waah ... peran Hugh Jackman total sekali, ya ... profesional tepatnya. Meskipun dalam kondisi hidung abis dijahit, dia totalitas bernyanyi. Jadi penasaran dengan suara dar Hugh Jackman.
BalasHapusAs a huge fans of Hugh, pas keluar trailernya cuma bisa bilang kudu nonton karena semua filmnya enggak pernah ngecewain! Asli parah kudu bangettt, aku nyari waktu dulu buat keluar rumah nih ahhhh... susah soalnya nihhh ada anak bayik...
BalasHapusMengenai cancernya, penting banget buat jaga kulittttt apalagi suka berjemur gitu harus pake spf yaa
Jadi penasaran sama filmnya, siap agendain waktu buat nonton film ini. Makasih banyak untuk reviewnya mbak :D
BalasHapusAKU UDAH PENASARAN SAMA FILM INI, TP BELUM NONTON2, GA SEMPET KE BIOSKOP SAMA GA ADA TEMEN NONTONNYA JUGA SIH :(
BalasHapusSKG BACA REVIEWNYA 😢😢😢😢😢😢
Kuzbl.
gila ya, gue ampe 2 x nonton ini, dan masih bahagia aja gitu pas kelar nonton hahahaha rasanya mau nonton ketiga kalinya namunku gak tega.
BalasHapusAlamak, tak kira ini sekuel wolverine, ternyata pelem kece lain Jackman... Mayan ada alasan ngajak istri nonton.. hohohoho
BalasHapus